Friday, September 30, 2011

Cerita Lucu dan Cerita Humor Gokil

Cerita Lucu - Kali ini kami akan memberikan banyak cerita lucu dan juga cerita humor gokil untuk anda semua, dimana kami memang akan memberikan sedikit penyejuk untuk rutinitas anda yang sangat menyiksa, dengan membaca cerita lucu ini, semoga anda lebih baik lagi dari sebelumnya.

Selain cerita lucu, kami juga memberikan cerita misteri dan cerita cerita yang lainnya yang mungkin saja anda ingin mendapatkan sedikit cerita humor lucu yang sebenarnya, jadi langsung saja anda lihat di bawah ini

Cerita Lucu :

Ingin Punya Anak Mengikuti Kentungan Hansip.

Pada suatu hari ada sepasang suami istri ke mbah dukun dan meminta agar dikasih ramuan untuk punya anak. Dan tibalah sang suami istri tersebut:

Suami: “Mbah selama kerkawinan kami masih belum punya anak mohon beri obat mbah…”
Mbah dukun: “Ada gak perlu pake obat cuma kamu harus ikutin ya…”
Suami: “????????”
Mbah dukun: “Malam ini kalian harus hubungan intim dengan di ikuti suara kentungan dari hansip.”
Suami : “Iya mbah…”

Pada malam harinya sang sumai berhubungan intim dengan istrinya.
Sang suami berkata pada istrinya:
Suami: “Kata mbah mesti ikut kentungan dari hansip”
Istri: “Ya”

Bertepatan muncullah seorang maling dan hansip itu memukul kentungnya dengan cepat dan sang suami dengan cepatnya keluar masukin burungnya mengikuti suara kentungan hansip itu…

----------------------------------------------------------

Abu Nawas Masuk Penjara

Abu Nawas masih mengeram di penjara. Namun begitu Abu Nawas masih bisa menyelesaikan pekerjaannya dengan memakai tangan orang lain. Baginda berpikir. Sejenak kemudian beliau segera memerintahkan sipir penjara untuk membebaskan Abu Nawas. Baginda Raja tidak ingin menanggung resiko yang lebih buruk. Karena akal Abu Nawas tidak bisa ditebak. Bahkan di dalam penjara pun Abu Nawas masih sanggup menyusahkan orang.

Keputusan yang dibuat Baginda Raja untuk melepaskan Abu Nawas memang sangat tepat. Karena bila sampai Abu Nawas bertambah sakit hati maka tidak mustahil kesusahan yang akan ditimbulkan akan semakin gawat. Kini hidung Abu Nawas sudah bisa menghirup udara kebebasan di luar. Istri Abu Nawas menyambut gembira kedatangan suami yang selama ini sangat dirindukan. Abu Nawas juga riang. Apalagi melihat tanaman kentangnya akan membuahkan hasil yang bisa dipetik dalam waktu dekat.

Abu Nawas memang girang bukan kepalang tetapi ia juga merasa gundah. Bagaimana Abu Nawas tidak merasa gundah gulana sebab Baginda sudah tidak lagi memakai perangkap untuk memenjarakan dirinya. Tetapi Baginda Raja langsung memenjarakannya. Maka tidak mustahil bila suatu ketika nanti Baginda langsung menjatuhkan hukuman pancung. Abu Nawas yakin bahwa saat ini Baginda pasti sedang merencanakan sesuatu. Abu Nawas menyiapkan payung untuk menyambut hujan yang akan diciptakan Baginda Raja.

Pada hari itu Abu Nawas mengumumkan dirinya sebagai ahli nujum atau tukang ramal nasib. Sejak membuka praktek ramal-meramal nasib, Abu Nawas sering mendapat panggilan dari orang-orang terkenal. Kini Abu Nawas tidak saja dikenal sebagai orang yang handal dalam menciptakan gelak tawa tetapi juga sebagai ahli ramal yang jitu.

Mendengar Abu Nawas mendadak menjadi ahli ramal maka Baginda Raja Harun Al Rasyid merasa khawatir. Baginda curiga jangan-jangan Abu Nawas bisa membahayakan kerajaan. Maka tanpa pikir panjang Abu Nawas ditangkap. Abu Nawas sejak semula yakin Baginda Raja kali ini bemiat akan menghabisi riwayatnya. Tetapi Abu Nawas tidak begitu merasa gentar. Mungkin Abu Nawas sudah mempersiapkan tameng. Setelah beberapa hari meringkuk di dalam penjara, Abu Nawas digiring menuju tempat kematian.

Tukang penggal kepala sudah menunggu dengan pedang yang baru diasah. Abu Nawas menghampiri tempat penjagalan dengan amat tenang. Baginda merasa kagum terhadap ketegaran Abu Nawas. Tetapi Baginda juga bertanya-tanya dalam hati mengapa Abu Nawas begitu tabah menghadapi detik-detik terakhir hidupnya. Ketika algojo sudah siap mengayunkan pedang, Abu Nawas tertawa-tawa sehingga Baginda menangguhkan pemancungan.

Beliau bertanya, “Hai Abu Nawas, apakah engkau tidak merasa ngeri menghadapi pedang algojo?”
“Ngeri Tuanku yang mulia, tetapi hamba juga merasa gembira.” jawab Abu Nawas sambil tersenyum.
“Engkau merasa gembira?” tanya Baginda kaget.
“Betul Baginda yang mulia, karena tepat tiga hari setelah kematian hamba, maka Baginda pun akan mangkat menyusul hamba ke liang lahat, karena hamba tidak bersalah sedikit pun.” kata Abu Nawas tetap tenang. Baginda gemetar mendengar ucapan Abu Nawas. dan tentu saja hukuman pancung dibatalkan.

Abu Nawas digiring kembali ke penjara. Baginda memerintahkan agar Abu Nawas diperlakukan istimewa. Malah Baginda memerintahkan supaya Abu Nawas disuguhi hidangan yang enak-enak. Tetapi Abu Nawas tetap tidak kerasa tinggal di penjara. Abu Nawas berpesan dan setengah mengancam kepada penjaga penjara bahwa bila ia terus-menerus mendekam dalam penjara ia bisa jatuh sakit atau meninggal Baginda Raja terpaksa membebaskan Abu Nawas setelah mendengar penuturan penjaga penjara.

dan masih banyak cerita lucu yang lainnya, jadi nantikan edisi terbaru dari kami, sebab kami akan selalu memberikan berita dan artikel kami yang paling baru untuk anda semua seperti Kata Kata Motivasi.

0 comments:

Post a Comment